Irwan Hidayat: Mementingkan Langkah Implementasi Ide

>> Kamis, 08 April 2010

Menyebut nama Sido Muncul, orang langsung ingat produk jamu. Padahal, bisnis kelompok usaha ini tak hanya jamu. Ada juga bisnis resto, multi level marketing, bahkan industri perhotelan dengan membangun Hotel Tentrem – selain membangun pabrik bahan baku jamu.

Popularitas Sido Muncul sebagai produsen jamu bisa dimaklumi. Sebab, di industri jamu di Tanah Air, banyak produk Sido Muncul yang jadi pemimpin pasar. Selain produknya amat beragam, aktivitas pemasarannya juga agresif, baik above maupun below the line. Iklan dan promosinya yang nyeleneh dan kreatif kerap muncul di layar televisi. Misalnya, seorang tokoh yang dipercaya sakti oleh masyarakat di Gunung Merapi, Mbah Maridjan, tiba-tiba dijadikan maskot dan bintang iklan produk Kuku Bima.

Tentu saja, semua itu tidak terlepas dari ide-ide kreatif seorang Irwan Hidayat, sang pemimpin perusahaan. Ide-ide sederhana, tetapi kreatif dan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan itu memang banyak yang lahir dari benak Irwan. Walaupun, Irwan sendiri mengaku bahwa ide-ide tersebut baru muncul belakangan. “Saya dari dulu itu tidak punya ide. Dapat ide itu baru-baru ini saja. Mungkin dulu belum waktunya ide itu muncul,” ujarnya merendah. “Bahkan, saya terkadang bertanya-tanya mengapa tidak dari dulu saja ide-ide tersebut muncul,”
tambahnya sambil tersenyum.

Bagaimana cara Irwan memperoleh ide kreatifnya? Pria kelahiran Yogjakarta, 23 April 1947, ini mengaku selama ini memperoleh ide kreatif secara tidak sengaja. Ide tersebut tiba-tiba muncul, misalnya, ketika sedang jalan-jalan, menonton televisi, membaca koran atau melihat berbagai perkara sosial dan ekonomi. Sebagai contoh, dalam hal membuat iklan Kuku Bima Energi yang melibatkan Mbah Maridjan. Irwan melihat sosok Mbah Maridjan sebagai pribadi yang menarik. “Waktu terjadi gempa pada 27 Mei 2006 itu, saya memang pergi ke Yogya. Ya, saat itulah saya melihat sosok Mbah Maridjan itu menarik. Saya kira semua orang juga menganggap beliau itu menarik,” katanya.

Akan tetapi, ketika itu Irwan belum bisa memastikan akan dilibatkan pada iklan produk yang mana sosok lelaki tua tersebut. “Saya juga bingung untuk produk yang mana. Produk Tolak Angin, tentu Mbah Maridjan tidak pernah masuk angin, karena dia memang sudah biasa tinggal di gunung. Untuk produk Kuku Bima, dia juga bukan anak muda yang biasa meminum minuman berenergi,” Irwan mengungkapkan pertimbangannya saat itu seraya tertawa.

Ketika kembali ke Jakarta, Irwan membaca tulisan Hari Cahyono mengenai Chris John dan Mbah Maridjan dengan tajuk “Lelaki Pemberani”. Judul itulah yang memberi Irwan ide untuk membuat iklan Kuku Bima Energi dengan tema Lelaki Pemberani yang bisa melibatkan Mbah Maridjan. Iklan itu terbukti sukses dengan peningkatan angka penjualan Kuku Bima yang sangat signifikan. “Jadi, ya itu idenya, Lelaki Pemberani. Dan, Mbah Maridjan juga mau membantu saya karena salah satu ipar saya pernah membantu masyarakat di sana dalam hal mempermudah akses terhadap air,” ungkapnya.

Selain itu, Irwan juga mengakui banyak mendapat ide dari diskusi dengan teman-temannya, dengan tim pemasaran di perusahaannya, dengan tim dari biro iklan, dan sebagainya. “Mereka juga pasti memberi ide-ide kepada saya. Contohnya, ketika saya akan mendirikan hotel, teman saya juga menyumbangkan sarannya, seperti di mana lokasi yang baik,” ujarnya. Tak hanya itu, Irwan pun tak segan bertanya kepada para pakar di berbagai bidang. Bahkan, kepada para artis yang juga terlibat dalam pembuatan iklan produk-produk Sido Muncul, seperti Donny Kusuma, Jojon dan Maia Estianty.

Menurut Irwan, dia tidak pernah sengaja pergi ke suatu tempat dengan tujuan hanya untuk mencari ide untuk inovasi dalam pengembangan perusahaan. Misalnya, pada iklan “Laskar Mandiri”, ide membuat iklan tersebut muncul ketika Irwan tengah berada di pesawat. “Saya kan baca berita, banyak sekali nama laskar, seperti Laskar Cinta-nya Ahmad Dhani, ada Laskar Pelangi, ada Laskar Jihad. Jadilah, ide itu muncul.”

Walaupun Irwan seorang pemimpin dan pemilik perusahaan, tidak semua idenya langsung disetujui semua jajaran manajemen Sido Muncul. Biasanya dia berusaha meyakinkan pihak manajemen untuk menjalankan ide tersebut. Namun, dia juga selalu mempertimbangkan berbagai kritik dan saran yang diberikan pihak manajemen perusahaan terkait idenya tersebut. “Saya coba yakinkan mereka, tapi saya juga dengarkan kritik mereka,” ungkapnya. “Kritik itu kan tidak semuanya buruk.”

Lagi pula, yang terpenting bagi Irwan adalah langkah implementasi ide tersebut nantinya. Irwan senantiasa mempertimbangkan dampak implementasi itu bagi perusahaannya, masyarakat dan lingkungan. “Kalau bagi perusahaan, masyarakat dan lingkungan bermanfaat, ya kami lanjutkan implementasinya. Sebaliknya, kalau merugikan, ya tidak kami laksanakan,” katanya menandaskan.

Dalam hal produk, Irwan biasanya mendapat ide dari para pedagang yang lebih mengetahui kebutuhan pasar. Dia memang cukup sering mengadakan pertemuan dengan para pedagang jamu atau agen penjual jamu. Adapun dalam hal pemilihan bintang iklan, konsep iklan, dan sebagainya dalam rangka menyukseskan pemasaran produknya, dia memang mempertimbangkan dengan matang siapa target pasarnya, bagaimana pendekatan terbaik kepada target pasarnya, dan lain-lain. Untuk mencapai ketepatan sasaran itu pula, dia banyak berdiskusi dengan tim pemasaran di perusahaannya dan biro iklan yang menangani pemasaran produk-produknya.

Berdasarkan pengalamannya selama ini, tidak semua ide kreatif memberikan dampak seperti yang diharapkan bagi kemajuan perusahaan. “Kadang-kadang ide yang kami pikir luar biasa malah tidak jalan, tapi ide yang kami pikir biasa saja malah hasilnya bagus. Kadang-kadang prediksi kami memang meleset,” ungkapnya.

Irwan yang berpengalaman selama kurang-lebih 40 tahun di industri jamu menyadari segala sesuatu yang dia lakukan tidak dapat langsung berhasil, tetapi harus melalui berbagai tahap. Dia pun menyadari, segala ide kreatifnya juga tidak dapat langsung berhasil. Menurutnya, segala keberhasilan yang diraihnya hingga saat ini adalah berkat doa ibu, istri dan anak-anaknya. “Makanya saya tidak mau mengatakan bahwa kesuksesan yang saya raih ini karena ide saya semua,” ujarnya menegaskan.

Reportase: Kristiana Anissa

(Sumber : www.swa.co.id)

0 komentar:

Posting Komentar

About This Blog

Arsip Blog

Kontak

.iform {font: 12px/26px Verdana, Geneva, sans-serif; width:400px; margin:30px auto;} .iform ul { margin:0; padding:0; list-style:none;} .iform ul ul { overflow:auto} .iform li { padding-bottom:5px;} .iform label { width:130px; display:block; float:left; line-height:26px; } .iform label.ilabel { width:auto; display:inline; float:none; line-height:26px; padding:0 5px } .iform .itext,.iform .itextarea,.iform .iselect,.iform .ibutton { width:200px; border:1px solid #999; -webkit-border-radius: 3px;-khtml-border-radius:3px;-moz-border-radius:3px;border-radius:3px; margin:0; padding:5px; background: #fff; background: -webkit-gradient(linear, left top, left 25, from(#fff), color-stop(6%, #eee), to(#fff)); background: -moz-linear-gradient(top, #fff, #eee 2px, #fff 25px); box-shadow: rgba(0,0,0, 0.1) 0px 0px 8px; -moz-box-shadow: rgba(0,0,0, 0.1) 0px 0px 8px; -webkit-box-shadow: rgba(0,0,0, 0.1) 0px 0px 8px; } .iform .itext:hover,.iform .itextarea:hover,.iform .iselect:hover,.iform .ibutton:hover, .iform .itext:focus,.iform .itextarea:focus,.iform .iselect:focus,.iform .ibutton:focus{ border-color: #333; background:#fff; } .iform .itext { } .iform .itextarea{ height:100px; width: 250px; } .iform .ibutton { width:auto; background: #efefef; background: -webkit-gradient(linear, left top, left 25, from(#dadada), color-stop(6%, #efefef), to(#dadada)); background: -moz-linear-gradient(top, #dadada, #efefef 2px, #dadada 25px); box-shadow: rgba(0,0,0, 0.1) 0px 0px 8px; } .iform .ibutton:hover,.iform .ibutton:focus { background:#dadada;} .iform li.iheader { display:block; font-size:18px; border-bottom:1px solid #000; padding:5px; text-indent:10px; margin:5px 0 15px } .iform li.iseparator { display:block; text-indent:-9999px; height:10px; line-height:10px; border-bottom:1px solid #999;margin:5px 0 15px } .iform .required { border-color:#F00; } #imessageOK,#imessageERROR{ border:1px solid #F60; padding:10px; font-size:16px; font-weight:bold; text-align: center; display:none; margin-bottom:20px; background: #F90; background: -webkit-gradient(linear, left top, left 25, from(#F90), color-stop(4%, #FC0), to(#F90)); background: -moz-linear-gradient(top, #F90, #FC0 1px, #F90 25px); color:#fff; }

  © Blogger template Webnolia by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP